Tambah Tombol Berbagi ini ke FacebookFacebookFacebookshare ke Twittertwittertwittershare ke PinterestPinterestPInterestShare ke Moreaddthismore4

Ketika seorang pemilik anjing peliharaan mengetahui bahwa anjing peliharaan mereka memiliki kudis, mereka sering bertanya apa itu serta apa yang menyebabkannya berkembang. Pertama, ada dua jenis tungau kudis yang khas dengan yang lebih khas yang dikenal sebagai Demodex. Dalam kudis khusus ini, ada pertumbuhan berlebih tungau pada kulit yang menyebabkan berbagai jumlah kerontokan rambut, kerak dan seringkali infeksi bakteri sekunder.

Sementara tungau ini hadir dalam jumlah rendah pada kulit anjing khas, pertumbuhan berlebih dapat terjadi karena defisiensi kekebalan genetik pada hewan muda atau penekanan kekebalan tubuh pada anjing yang lebih tua. Ketika dilokalkan ke satu atau beberapa area, ini dikenal sebagai Demodex terlokalisasi serta akan sering menyelesaikannya sendiri atau dengan perlakuan regional. Jenis yang jauh lebih umum juga dapat diselesaikan dengan sendirinya, namun banyak yang sering membutuhkan semacam pengobatan sistemik dengan obat -obatan seperti kemiringan mitaban topikal atau ivermectin oral pada breed tertentu. Diagnosis biasanya dibuat oleh gesekan kulit di dokter hewan regional, di mana perawatan direkomendasikan serta dipantau dengan mematuhi goresan kulit. Sangat penting untuk dicatat bahwa jenis kudis ini tidak menular.

Tipe khas kedua yang disebut kudis scabies sangat menular di antara anjing, serta kadang -kadang dapat berdampak pada orang serta mamalia lain di rumah. Ini menyebabkan kondisi yang sangat gatal banyak yang sering dimanifestasikan pada area berambut tipis tubuh, seperti flap telinga, siku, pinggul, serta perut. Sementara diagnosis biasanya dengan gesekan kulit, seringkali tungau jenis ini sulit ditemukan pada pengikis, jadi sering kali dokter hewan akan merawat hewan peliharaan untuk kudis kudis jika mereka mencurigai situasi berdasarkan sejarah serta pemeriksaan fisik. Banyak perawatan khas termasuk ivermectin oral atau suntik atau revolusi topikal.